Beranda Berita Gerak Prolingsih Espendaka Bukateja

Gerak Prolingsih Espendaka Bukateja

 

GEBRAKAN RASA KEPEDULIAN PROGRAM LINGKUNGAN BERSIH

( GERAK PROLINGSIH )

Oleh : Anto Kuswoyo_ CGP Angkatan 6_Kabupaten Purbalingga

PERITIWA (FACTS) :

Latar Belakang

Lingkungan yang bersih dan sehat tentunya menjadi dambaan institusi pendidikan kapanpun dan dimanapun.Lingkungan  sekolah yang bersih dan sehat juga mencerminkan keberadaan warga sekolah yang ada mulai dari siswa , guru,  staf, karyawan, unsur pimpinan sekolah bahkan sampai orang tua siswa.  Sangatlah tepat , himbauan yang mengatakan bahwa tanggung jawab penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kewajiban dan tangggungjawab bersama.

Gebrakan Rasa Kepedulian Program Lingkungan Bersih ( Gerak Prolingsih ) merupakan upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh warga sekolah  untuk  meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran tentang nilai-nilai lingkungan dan permasalahan lingkungan yang ada disekolah ataupun sekitar lingkungan sekolah. Semua itu pada akhirnya akan dapat menggerakkan warga sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan generasi sekarang dan yang akan datang.

Gerak Prolingsih ini dicetuskan dalam rangka menumbuhkan budaya positif  pada murid khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi yaitu diferensiasi produk dimana program Gerak Prolingsih ini akan didasarkan pada voice, choice dan ownership murid. Dimana murid akan menyuarakan aspirasi yang diinginkan terkait program Gerak Prolingsih, kemudian memberikan pendapat dan solusi yang akan dikerjakan sehingga akan menumbuhkan rasa memiliki program tersebut. Disamping itu diharapkan Gerak Prolingsih akan menumbuhkan kepemimpinan murid, karena masing-masing kelas akan diberikan tanggung jawab untuk merencanakan, mengeksekusi dan mengelola kegiatan tersebut. Gerak prolingsih ini juga sebagai salaha satu perwujudan nyata untuk mengembangkan visi sekolah yaitu Berakhlak Mulia, Maju Dalam Prestasi, Trampil Kreasi, Berwawasan Lingkungan.

Gerak Prolingsih ini akan diawali dengan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah melalui kegiatan upacara bendera, perwalian kelas, eskul kepramukaan dan juga melalui tayangan youtube, kemudian tahap selanjutnya Murida akan survey secara langsung pada lingkungan sekolah, toilet guru dan siswa, pagar tembok sekolah. Tayangan toutube hanya menampilkan tentang halaman atau lingkungan sekolah yang tidak terawat, toilet yang kurang bersih dan pintu toilet rusak, pagar tembok sekolah yang penuh coretan murid. Setelah memberikan tayangan kemudian para murid akan memberikan komentar atau pendapat ( voice ), kemudia memberikan laternatif solusi permasalahan ( choice ), serta diberikan tanggung jawab untuk melakukan perubahan, mendesain, mengeksekusi dan memelhara ( ownership ).

Dengan adanya Gerak Prolingsih ini diharapkan akan menjadi program yang berdampak positip pada murid, dimana lingkungan sekolah yang selama ini tidak terawat, toliet yang cukup banyak kurang terawat dan terjaga kebersihannya, kemudian pagar tembok sekolah yang kotor penuh coretan akan menumbuhkan rasa kepedulian pada diri murid, rasa memiliki dan menjaga, dan menumbuhkan kesadaran untuk tidak lagi membuang sampah melalui jendela kelas. Besar harapannya dengan adanya Program Gerak Prolingsih akan menumbuh karakter peduli, tanggung jawab, gotong royong bagi para murid, sehingga lingkungan sekolahh menjadi nyaman, toilet menjadi bersih, pagar te,bok menjadi bersih , dan murid mampu menjaga fasilitas sekolah dengan penuh tanggung jawab.

Tujuan

Tujuan Gebrakan Rasa Kepedulian Program Lingkungan bersih ini secara khusus adalah untuk mengembangkan keterampilan sosial secara positip dan murid mampu menentukan dan menindaklanjuti tujuan bersama melalui kegiatan Gerak Prolingsih. Dan secara umum bertujuan untuk:

  1. Kesadaran. Ini untuk membantu murid  memperoleh sebuah kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan berbagai permasalahannya, membangun kemampuan untuk merasakan dan membedakan diantara stimulus, mengulah, menyaring dan memperluas pandangan-pandangan dan menggunakan dalam berbagai konteks.
  2. Pengetahuan. Dimaksudkan membantu murid untuk memperoleh sebuah pengertian mendasar tentang bagaimana fungsi lingkungan , bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan, dan bagimana timbulnya isu-isu dan masalah berkaitan dengan lingkungan dan bagaimana cara penyelesainnya.
  3. Ketiga, Sikap. Ini untuk membantu murid  memperoleh pemahman tentang  nilai dan perasaan-perasaan kepedulaian, motivasi dan komitmen terhadap lingkungan.
  4. Keterampilan. Membantu murid  memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menyelidiki permasalahan lingkungan dan berkontribusi untuk pemecahan masalah tersebut.
  5. Membantu peserta didik memperoleh pengalaman dalam menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dan keterrampilan dalam pengambilan keputusan, tindakan-tindakan positif yang mengarah pada pemecahan isu-isu dan permasalah lingkungan.

Tolak Ukur

Hasil aksi nyata yang diharapkan dan menjadi tolak ukur adalah:

  1. Tumbuhnya karakater peduli, tanggung jawab, disiplin , gotong royong pada diri murid.
  2. Tumbuhnya budaya positif pada diri murid tentang voice, choice, dan ownership serta menumbuhkan kepemimpinan murid dengan program yang berdampak positip pada murid.
  3. Terwujudnya  lingkungan kelas dan sekitar kelas, toilet, pagar tembok sekolah yang bersih, terjaga, terpelihara, terawat oleh murid.
  4. Tumbuhnya kesadaran warga sekolah untuk menjaga dan memelihara sarana, prasarana dan fasilitas sekolah.

 

Linimasa tindakan yang akan dilakukan (BAGJA)

B-uat pertanyan utama : 

  • Bagaimana cara menumbuhkan dimensi profil pelajar pancasila ( Beriman, bergotong  royong, bernalar kritis, dan kreatif ) di sekolah  ?
  • Apakah ada Modal/aset yang ada di sekolah yang dapat di optimalkan?

Tindak Lanjut :

  • Tahap ini dimulai dengan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, pertama Guru bersama siswa berdiskusi dengan Kepala Sekolah, rekan guru, dan murid
  • Dilanjutkan dengan diskusi mengidentifikasi modal/aset yang dimiliki untuk dijadikan pendukung kegiatan.

A-mbil pelajaran :

  • Kegiatan apa saja yang dapat mengembangkan dimensi profil pelajar pancasila ( Beriman, bergotong  royong, bernalar kritis, dan kreatif ) di sekolah?  
  • Mana kebijakan/program sekolah yang mendukung pengembangan profil pelajar pancasila? 

Tindak Lanjut : 

  • Mengidentifikasi kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan di sekolah bersama Kepala Sekolah dan rekan guru 
  • Kegiatan yang dapat mengembangkan dimensi profil pancasila yaitu ” Prolingsih ( Program LIngkungan Bersih”
  • Program ini relevan dengan program pengembangan karakter murid di sekolah

G-ali mimpi : 

  • Bagaimana perasaan kami ketika sekolah memilikil lingkungan yang bersih?
  • Apakah ada sumber daya yang dibayangkan akan tersedia untuk mempertahankan program “Gerak Prolingsih”

Tindak Lanjut :

  • Mengajak rekan guru dan murid untuk membuat daftar harapan dan evaluasi mengenai pelaksanaan kegiatan ini sebelum dan sesudah.
  • Melibatkan orang tua murid yang berkenan menyukseskan program “Gerak Prolingsih”

 

J-abarkan rencana :

  • Langkah pertama yang harus dilakukan seperti apa?
  • Apa tindakan/usaha yang dilakukan agar program “Prolingsih (Program Lingkungan Bersih )” dapat dilaksanakan?
  • Bagaimana cara mengukur keberhasilan program ?
  • Apakah ada yang membantu ketika kesulitan dalam program ini?

Tindak Lanjut :

  • Mendiskusikan rancangan program kegiatan Prolingsih ( Program Lingkungan Bersih )  yang terdiri dari kebersihan lingkungan sekolah, kebersihan lingkungan toilet siswa dan guru, kebersihan didnding pagar sekolah, pembagian kelompok, daftar kebutuhan alat dan bahan untuk memulai program lingkungan bersih, sampai dengan jadwal piket prolingsih agar berkelanjutan.
  • Setiap murid dalam kelompok mencari ide / gagasan setelah dibersihkan akan dibuat taman atau kebun bunga / sayuran, toilet menjadi lebih bersih dan menyenangkan, dinding pagar sekolah jadi bersih dan indah.
  • Membuat lembar ceklis pemeliharaan lingkungan sekolah, toilet dan pagar dinding sekolah.
  • Melibatkan orang tua siswa yang bersedia menyukseskan program “Gerak Prolingsih” 

A-tur eksekusi :

  • Siapa saja yang dilibatkan dalam kegiatan ini?
  • Siapa yang bertanggungjawab memonitor pelaksanaan kegiatan “Gerak Prolingsih” (Gebrakan Rasa Kepedulian Program Lingkungan Bersih)?

Tindak Lanjut :

  • Menyusun Tim Pelaksana program ” Prolingsih”
  • Membuat SK Pelaksanan Kegiatan Program
  • Menyusun Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

 

Dukungan yang dibutuhkan adalah seluruh warga sekolah, karena tanpa dukungan dari kepala sekolah, komite sekolah, guru khususnya wali kelas ,  siswa, warga sekolah  dan orang tua murid maka kegiatan ini akan terhambat.

 

PERASAAN (FEELINGS)

Perasaan saya sangat senang ketika melaksanakan aksi nyata. Kegiatan ini menumbuhkan rasa peduli dan saling membantu satu sama lain. Pengalaman berharga untuk menerapkan program yang berdampak pada murid melalui kegiatan Gebrakan Rasa Kepedulian Program Lingkungan Bersih.

PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Aksi nyata ini melengkapi pemahaman saya bahwa program yang dirancang dan dibuat harus memuat contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Membuat program yang berdampak pada siswa dilakukan melalui alokasi yang tepat dari sumber daya/peluang yang dimiliki oleh sekolah. Pemetaan aset yang benar memudahkan pengoptimalan program agar berjalan dengan lancar dan, tentu saja, membantu meminimalkan hambatan. Optimalisasi aset yang tepat tentu akan memudahkan terwujudnya visi dan misi sekolah. Modul ini juga akan menambah pengetahuan kita tentang CGP dalam mengelola program yang mempengaruhi siswa melalui strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting). Selain itu, kami juga diajarkan pentingnya analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dalam rencana program yang dibuat. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) ini juga berguna untuk memitigasi risiko pelaksanaan program yang berdampak pada murid.  

PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Rencana ke depan dengan materi yang diperoleh sebagai CGP dibagikan dengan rekan kerja dan menerapkan apa yang saya pelajari di sekolah. Dalam penyusunan program yang direncanakan, tentunya perlu dicantumkan contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Saat menghadapi kendala, CGP sudah tahu bagaimana meminimalkan resikonya. 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments